Kamis, 07 November 2013

Hakikat Melepaskan

Seperti mendung yang mencintai hujan, dengan cintanya ia melepas sang hujan. Begitulah cara mendung menunjukkan rasa cintanya pada sang hujan. Tidak dengan mengikat dan menahan, tapi dengan cara melepaskannya. Membiarkan ia jatuh berderai menghujam bumi, lalu menyuburkan tanah kering, tumbuh-tumbuhan, mengisi sumur kering, membasahi jalanan, bebatuan, rerumputan dan apa-apa yang membutuhkan sang hujan. Dengan kerelaan melepas sang hujan, ia membuktikan apa yang ia lakukan demi kemaslahatan banyak pihak, meskipun harus menggugurkan perasaannya sendiri. Begitulah kiranya, hakikat cinta adalah melepaskan. Bukan mengikat, menahan, apalagi mengekang orang yang kita cintai. Biarkan ia lepas menikmati dunianya, yakinlah jika ia akan kembali dalam satu hentakan takdir Tuhan. Ia "Jodohmu". Sebagaimana kerelaan melepaskan, maka ia akan kembali dengan cara yang indah dan sangat menyentuh perasaan. Cinta sejati pergi bukan untuk lari, tapi untuk kembali.

2 komentar:

  1. Hanya saja, dalam kehidupan manusia pada umumnya, teori melepaskan mendung-hujan tersebut benar adanya, namun sulit dipraktekkan. heee

    BalasHapus
  2. hmm , manusiawi sekali memang. tapi bagi mereka yang melepaskan sisi kemanusiawiannya itu tidak masalah baginya. hancur leburpun semesta ini tak masalah baginya. :)

    BalasHapus