Setiap kali membaca kabar para penulis muda tanah air, yang buku demi buku mereka telah di terbitkan, apalagi penulis itu berasal
dari tanah kelahiranku, Bumi Ranah Minang (Sumatera Barat); itu semua membuatku merinding, di sekujur
kuduk, tangan dan kaki. Dan entah kenapa mata ini memerah, semerah saga. Saga yang menyendukan, menyiratkan keinginan seperti mereka, para penulis itu.
Ah, ingin rasanya menyusul mereka, menyelipkan satu karyaku saja
di antara karya-karya menawan mereka, yang sudah lebih dahulu mengarungi
dunia kepenulisan. Berharap melanjutkan estafet kepenulisan penulis-penulis berdarah minang, seperti Buya Hamka, atau seperti A.Fuadi, Damhuri Muhammad, Gus tf Sakai, Muhammad Subhan, Dodi Prananda, dan lainnya yang mungkin sedang merintis jalan menuju kesana. Dan bahkan jika Tuhan mengizinkan, aku bisa menjadi lebih sukses dibanding mereka. Ya ukuran sukses tentu saja tidak mesti di lihat dari satu sudut pandang saja, ada banyak sudut pandang yang bahkan tak kasat mata, yang mungkin hanya seorang penulis saja yang tahu kadar kesuksesan menurut mereka sendiri. Tidak lupa, aku juga seperti penulis favoritku saat ini, Tere Liye.
Entah kapan … Tapi, terima kasih Tuhan, engkau
telah memberiku sebuah modal, berupa bakat, dan tentu Tuhan ; semua ada
ditanganku. Sanggup atau tidaknya aku mengembangkan bakat yang kau
tiupkan kedalam jiwaku ini. Dan sungguh maha benar perkataanmu ; “Tuhan
tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak
berusaha untuk mengubahnya”.
Dan bola itu sekarang ada di genggamanku, dunia
menunggu keputusanku; apakah aku melempar bola itu atau aku tetap
membiarkannya didalam genggaman.
--Tanjung Pinang 2013 aug
Bolanya harus dilempar dan saya tunggu buku kamu bang!! Amin
BalasHapusBayu > tentu saja bay, thanks supportnya :)
Hapussemoga cepat menyusul ya :))
BalasHapusNando > mari kita sama2 menyusul, hihii :D
Hapusaamiin. potensi yang luar biasa. disyukuri. ^^
BalasHapusSiip! thanks sdh mengamini :D
Hapus