Jumat, 11 Oktober 2013

Puisi : Liang Rindu



Liang Rindu
Dalam malam yang mendekap sunyi
Saat bulan membentuk separuh purnama
Aku hanya butuh sendiri
Memeluk pekat bersama rindu yang membara
Didalam dada

Begitulah hari demi hariku
Penuh haru berkabung rindu
Hampir saja aku mengukir namamu diatas nisan kesepian
Hendak mengubur wajahmu disebuah kedalaman
Bernama : Liang rindu

Saga mataku menatap angkasa
Nanar  mukaku terbakar amarah
Api kebencian yang mulai menyala
Berharap mencakar setiap kali bayangmu datang menggeresah
Lantas membuatku resah

Oh … dewa dewi cinta
Beginikah nasib para pecinta cinta?
Ataukah engkau yang telah murka?
Jika iya, segeralah putuskan tali jantungku
Aku rela menukar segala kepedihan ini
Meskipun taruhannya adalah nyawaku sendiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar