Hujan di kota ini, Ibu; mengingatkanku pada tangismu saat di tinggal
mati oleh seorang suami. Setiap tetes hujan ini melayangkan ingatanku
pada tiap bulir air mata yang mengairi kedua pipimu di tepian pemakaman
Bapak(Suamimu). Sejak saat itu resmilah kau menyandang status seorang
janda dan aku serta saudara-saudaraku menyandang status anak yatim.
Tahukah kau Ibu, setelah kematian Bapak, aku selalu memohon kepada
Tuhan; “Tuhan, jangan Engkau jemput Ibuku sebelum ia melihat sendiri
anaknya ini sukses, bersanding dengan wanita pilihanMu dan izinkan ia
menimang-nimang buah pernikahanku dengan wanita yang menjadi pendamping
hidupku kelak.”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar