Demi rindu yang terbungkus kalbu, apakah kau tahu arti dari kata menunggu? jika bukan karenamu, aku lebih memilih berlalu meninggalkan semuanya di suatu ketika aku berhenti menghitung detik demi detik yang berlalu, menit demi menit yang begitu rumit, minggu demi minggu yang terasa sendu, bulan demi bulan yang membosankan, tahun demi tahun yang tak memberi ampun, kala kemenyerahan menghukumku dan saat itu aku tahu, kau tak akan pernah datang mengulurkan tanganmu untuk ku genggam dalam genggamanku, dan bersamaan dengan itu, waktuku menunggumu telah habis, lalu yang ada hanya sisa-sisa kenangan yang kian tersapu angin lalu bersama debu-debu waktu yang berterbangan selama masa penantianku. — di Terminal Hati . 29/8/2014
Minggu, 31 Agustus 2014
— di Terminal Hati
Demi rindu yang terbungkus kalbu, apakah kau tahu arti dari kata menunggu? jika bukan karenamu, aku lebih memilih berlalu meninggalkan semuanya di suatu ketika aku berhenti menghitung detik demi detik yang berlalu, menit demi menit yang begitu rumit, minggu demi minggu yang terasa sendu, bulan demi bulan yang membosankan, tahun demi tahun yang tak memberi ampun, kala kemenyerahan menghukumku dan saat itu aku tahu, kau tak akan pernah datang mengulurkan tanganmu untuk ku genggam dalam genggamanku, dan bersamaan dengan itu, waktuku menunggumu telah habis, lalu yang ada hanya sisa-sisa kenangan yang kian tersapu angin lalu bersama debu-debu waktu yang berterbangan selama masa penantianku. — di Terminal Hati . 29/8/2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar