Rabu, 11 Maret 2015

Apa itu Suluk?



Istilah Suluk berasal dari bahasa arab yakni “Salaka” yang artinya melintasi sesuatu (tempat/negeri). Suluk sendiri artinya perjalanan. Dan yang melakukan perjalanan (Suluk) itu disebut dengan “Salik” artinya pejalan. Istilah suluk adalah bagian dari khazanah dunia tasawuf. Memang tidak terlalu banyak tarikat-tarikat yang memakai istilah suluk dalam lingkup ketasawufannya. Contohnya kepada salah seorang jamaah tarikat Syattariah saya pernah menyebut istilah suluk, dan orang itu bilang jika dalam tarikatnya tidak mengenal istilah suluk. Tapi ada beberapa tokoh dalam khazanah tasawuf yang mengenal istilah suluk, yakni seperti Hamzah Fansuri. 

Pertanyaannya, jika Suluk adalah perjalanan, lalu siapa yang berjalan? Apanya yang berjalan? Ke mana? Dan apa kendaraannya? Proses bersuluk sendiri bertujuan untuk mengenali apa esensi dari diri yang sebenarnya. Kita ambil contoh seorang Imam Al-Ghazali yang besar dan dikenal akan karya-karyanya yang abadi. Karya-karya dari Ghazali sendiri adalah status dan pencapaian. Akan tetapi apa esensi dari seorang Ghazali, apa yang membuat Ghazali bisa seperti itu, apakah alam pikirannya, hatinya, batinnya, atau apanya yang membuat Ghazalai bisa mencapai sebuah status lewat karya-karyanya yang mendunia.

Dan di dalam proses bersuluklah akan dipelajari cara-cara ulama besar seperti Ghazali meraih kemuliaan, dari mana memulainya, apa langkah-langkahnya, dan kenapa mereka bisa jadi dikenal sebagai para hamba Allah yang sangat mencintai Allah.

(Disarikan dari kajian serambi suluk oleh Zamzam ATJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar