perempuanku,
jika kelak kau duduk manis di pelaminan
bersanding dengan lelaki yang bukan diriku,
apakah aku sanggup menerima semua
itu?
perempuanku,
apakah saat itu aku bisa berlapang dada,
lantas
menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat kepadamu?
perempuanku,
maafkan aku jika kelak aku tak sanggup
melakukan itu,
bahkan untuk sekadar tersenyum aku tak lagi bisa.
perempuanku,
mungkin hanya selaksa doa berurai airmata yang
bisa kuhelak dari setiap tarikan napasku
di penghujung malamku nan sendu.
doaku padamu.
doaku padamu.
doaku padamu.
dari titik terjauh
aku menginjakkan kakiku untuk kembali berjalan
dan terus berjalan..
dan saat itu, bahkan mungkin saat ini aku tiada pantas lagi
memanggilmu,
"perempuanku.."
karena saat itu kau adalah,
perempuan bukan perempuanku.
(Jum'at 29 Mei 2015 di bulan Sya'ban)
Perempuan nya kenapa ga diperjuangin?
BalasHapusMampir ke lapak ane,, xapinos.blogspot.com