Kamis, 18 Juli 2013

Untukmu ...

Untukmu yang terasingkan oleh sekam-sekam waktu. Untukmu yang telah terjal oleh gundukan bukit-bukit ketinggian. Untukmu yang terjauhkan oleh rentang-rentang jarak yang mengutas kerinduan. Aku yang seumpama seorang raja tanpa singgasananya. Pangeran tanpa kuda putihnya. Panglima tanpa pedangnya. Pendekar tanpa jurus-jurusnya. Dan malaikat tanpa tugas-tugas kemalaikatannya. Semenjana diriku, berbolak-balik antara dua pintu kerinduan dan kegelisahan. Aku yang terpaku disudut alun-alun waktu. Menggeram rahang menyaga mata. Hendak terbang bak rajawali membelah awan. Memancing amarah cakrawala Menggoda matahari, Memacu lenguhan sang elang, Ingin mengalahkan kecepatan cahaya, Menculikmu disana, dan membawamu kembali ke istana cinta kita Lihatlah mahkota itu telah lama redup tanpa poros cahayanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar